25 Songs, 25 Days: Day 03

October 16, 2017

Day 03: A song that reminds you of one/both of your parents


As a child from divorced parents, I think it is understandable that I have very few memories of me being with them. Together. Meskipun begitu aku bersyukur tetap punya beberapa memori manis yang masih bisa kuingat. Salah satunya antara aku, orang tuaku dan bioskop.

Pertama kalinya aku nonton bioskop adalah waktu aku masih TK. Mamah dan Papah mengajakku nonton The Lion King. Aku excited banget melihat deretan poster film, popcorn, ruangan dengan layar super besar. Excitement kali pertama itu memuncak ketika teater digelapkan dan hentakan Circle of Life membuka film, dengan adegan matahari terbit tampak di layar. Perasaan luar biasa dalam diriku, yang mungkin saat itu berumur belum lima tahun, masih bisa kuingat dan kurasakan sampai sekarang. Hari itu untuk pertama kalinya Mamah dan Papah membawaku ke tempat yang akan jadi salah satu tempat kesukaanku. Aku kadang masih sulit menahan air mata kalau mendengar lagu ini ketika sedang posisi sendirian atau nggak sengaja ingat kenanganku waktu kecil. Ini aja ngetiknya sambil mbrambangi 😢




It's the circle of life
And it moves us all
Through despair and hope
Through faith and love
Till we find our place
On the path unwinding
In the circle
The circle of life

Lagu ini sangat sangat indah. Apalagi kalau sudah pernah nonton filmnya, adegan matahari terbit dan hewan-hewan berbondong-bondong menuju Pride Rock itu unforgettable. Liriknya simpel dan penuh makna. Bahwa kehidupan setiap makhluk di dunia saling terkait dan, seperti kata Mufasa pada Simba, setiap makhluk menjalankan perannya dalam lingkaran raksasa itu. Mufasa bahkan menjelaskan contoh simpelnya, rantai makanan, dari anorganik kembali menjadi anorganik. Bahasa 'asing' pembuka lagu ini, menurut yang kubaca di Metrolyrics, adalah bahasa Zulu, Afrika. Suasana savana-nya jadi kerasa banget kan?

Lagu ini (beserta filmnya of course) membentuk salah satu kenangan terindahku bersama Mamah dan Papah. Meski kenanganku bersama Mamah dan Papah, bersama-sama, nggak banyak yang bisa kuingat, aku bersyukur punya hal indah yang bisa kuingat, bersyukur pernah jadi gadis kecil yang bermanja mesra dengan mereka. Lagu ini adalah mesin waktu bagi Icha yang, insya Allah, sudah dewasa untuk kembali ke masa kecilnya yang sangat bahagia.


*video taken from Youtube

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts